LAPORAN
ILMIAH
PENGARUH
INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN JAGUNG
DISUSUN
OLEH:
~
PUTU AGEM DARMAYADI ~
~
KRISTINA OWO ~
~
MARIA ROSALIA BILI ~
~
AGUSTINUS KOMBA BULU ~
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya
kami dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini mengenai “Pengaruh Ketersediaan Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Jagung”.Laporan ilmiah ini kami susun guna mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kecambah jagung yang dipengaruhi
intensitas cahaya.Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ilmiah ini.
kami dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini mengenai “Pengaruh Ketersediaan Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Jagung”.Laporan ilmiah ini kami susun guna mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kecambah jagung yang dipengaruhi
intensitas cahaya.Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ilmiah ini.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa laporan ilmiah ini masih jauh dari kata “sempurna”. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ilmiah kami yang akan datang. Semoga laporan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Sumbawa, 10 Agustus 2016.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…….………………………………………………………….......................…..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….……….1
A. Latar Belakang Penelitian…………...…………………………………………….……..…1
B. Tujuan Penelitian...…………………...………………………………………………...…...1
C. Rumusan Masalah…..……………………………………………………………………….1
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………..1
BABII II TINJAU PUSTAKA……….……………………………………………………….2
1. Fase-Fase Pertumbuhan………………………………….…………………………………..2
2.Tipe-Tipe Perkecambahan………………………………………..…………………………..2
3.Pola-Pola Pertumbuhan……………………………………………………………………....2
4.Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan……...……………….3
BAB III METODE PENELITIAN…………………….…………..………………………...5
BAB IV HASIL PERCOBAAN…….………………….…………..………………………...6
BAB V KESIMPULAN……………..………………….…………..………………………...8
DAFTAR PUSTAKA………...……………………………………………………………….9
LAMPIRAN…………………………….……………….…………..……………………....10
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup, termasuk tumbuhan.
Pertumbuhan pada tumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran (di antaranya
volume, massa, dan tinggi) pada makhluk hidup, contohnya pertambahan tinggi
batang dan jumlah daun. Sedangkan perkembangan pada tumbuhan merupakan proses
perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan
makhluk hidup, contohnya yaitu munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuh-tumbuhan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat berupa sel dan hormon (fitohormon).Sedangkan faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu yang berasal dari lingkungan atau ekosistem.Salah satu contoh faktor eksternal yaitu cahaya.
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Cahaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan.Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan suatu tumbuhan, perlu diadakan percobaan mengenai pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan dengan objeknya adalah jagung.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuh-tumbuhan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat berupa sel dan hormon (fitohormon).Sedangkan faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu yang berasal dari lingkungan atau ekosistem.Salah satu contoh faktor eksternal yaitu cahaya.
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.Cahaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan.Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan suatu tumbuhan, perlu diadakan percobaan mengenai pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan dengan objeknya adalah jagung.
B. TUJUAN PENELITIAN
Untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jika dipengaruhi intensitas
cahaya.
C. MANFAAT PENELITIAN
Mendapatkan
wawasan tambahan mengenai pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Adakah pengaruh ketersediaan
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung?
2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung?
tanaman jagung?
2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung?
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1. FASE-FASE PERTUMBUHAN
Seperti
yang telah dibahas sebelumnya, bahwa suatu tumbuh-tumbuhan dapat mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran
(di antaranya volume, massa, dan tinggi) pada makhluk
hidup. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Adapun tahapan atau fase-fase pertumbuhan suatu tumbuhan sebagai berikut:
a. Fase Log, yaitu fase di mana tumbuhan tumbuh dengan cepat dengan sel-sel
hidup. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Adapun tahapan atau fase-fase pertumbuhan suatu tumbuhan sebagai berikut:
a. Fase Log, yaitu fase di mana tumbuhan tumbuh dengan cepat dengan sel-sel
yang terus aktif membelah.
b. Fase Eksponensial, yaitu fase di mana pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif
membelah dan mengalami elongasi.
c. Fase Perumbuhan Lambat, yaitu fase di mana pertumbuhan konstan atau melambat.
d. Fase Stasioner, yaitu fase di mana pertumbuhan terhenti atau nol dan ukuran tumbuhan
sudah tidak mengalami perubahan.
e. Fase Kematian, yaitu fase di mana tumbuhan mengalami penuaan.
b. Fase Eksponensial, yaitu fase di mana pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif
membelah dan mengalami elongasi.
c. Fase Perumbuhan Lambat, yaitu fase di mana pertumbuhan konstan atau melambat.
d. Fase Stasioner, yaitu fase di mana pertumbuhan terhenti atau nol dan ukuran tumbuhan
sudah tidak mengalami perubahan.
e. Fase Kematian, yaitu fase di mana tumbuhan mengalami penuaan.
2. TIPE-TIPE PERKECAMBAHAN
Berdasarkan
letak kotiledonnya pada saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan yaitu:
a.
Perkecambahan Epigeal, yaitu perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan
Dicotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil. Akibatnya kotiledon dan plumula terdorong kepermukaan
tanah.
b. Perkecambahan Hipogeal, yaitu perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan
Monocotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang teratas (epikotil).
Akibatnya plumulamenembus kulit biji dan muncul ke permukaan tanah,
tetapi kotiledon tetap berada di bawah permukaantanah.
Dicotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil. Akibatnya kotiledon dan plumula terdorong kepermukaan
tanah.
b. Perkecambahan Hipogeal, yaitu perkecambahan yang terjadi pada tumbuhan
Monocotyledoneae yang di mana terjadi perpanjangan ruas batang teratas (epikotil).
Akibatnya plumulamenembus kulit biji dan muncul ke permukaan tanah,
tetapi kotiledon tetap berada di bawah permukaantanah.
3. POLA-POLA PERTUMBUHAN
Pada
akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pola-pola
petumbuhan seperti berikut:
a.
Pertumbuhan Primer, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem
apikal.
Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yangmengakibatkan
Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yangmengakibatkan
akardan batang tumbuh memanjang.
b.
Pertumbuhan Sekunder, yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
pembelahan
mitosis pada jaringan meristem sekunder sehingga mengakibatkan diameter batang
mitosis pada jaringan meristem sekunder sehingga mengakibatkan diameter batang
dan akar bertambah besar.
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
·
Faktor Internal:
a. Faktor
Intraseluler, yaitu faktor yang berasal dari dalam sel seperti gen.
b. Faktor Interseluler, yaitu faktor yang berupa hormon (fitohormon).
b. Faktor Interseluler, yaitu faktor yang berupa hormon (fitohormon).
·
Faktor Eksternal:
a)
Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat penting berfungsi sebagai berikut:
Air termasuk senyawa utama yang sangat penting berfungsi sebagai berikut:
a.
Sebagai pelarut universal;
b. Menentukan laju fotosintesis;
c. Membantu proses perkecambahan biji;
d. Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis;
e. Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
b. Menentukan laju fotosintesis;
c. Membantu proses perkecambahan biji;
d. Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis;
e. Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
b)
Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh lebih ataupun kurang. Jika cahaya yang diterima berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Sebaliknya, jika tanaman yang kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi.
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh lebih ataupun kurang. Jika cahaya yang diterima berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Sebaliknya, jika tanaman yang kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi.
Etiolasi merupakan peristiwa tumbuhan
yang dapat tumbuh dengan cepat di tempat yang gelap. Ciri-ciri tanaman yang
mengalami
etiolasi adalah sebagai berikut:
a). Tanaman berwarna pucat;
b). Batang bersifat lemah dan kurus;
c). Batang memanjang lebih cepat;
d). Daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil.
a). Tanaman berwarna pucat;
b). Batang bersifat lemah dan kurus;
c). Batang memanjang lebih cepat;
d). Daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil.
c)
Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air dan unsur hara meningkat. Keaadaan ini memacu pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kelembapan cukup dapat meningkatkan penyerapan air sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan membantu perkecambahan biji.
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air dan unsur hara meningkat. Keaadaan ini memacu pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kelembapan cukup dapat meningkatkan penyerapan air sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan membantu perkecambahan biji.
d)
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai sumber energy dan sintesis berbagai komponen sel. Nutrien tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai sumber energy dan sintesis berbagai komponen sel. Nutrien tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
1) Makronutrien
(unsur makro), merupakan unsur-unsur mineral
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur-unsur tersebut
meliputi karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), fosfor (P),
kalium (K), nitrogen (N), sulfur (S), kalsium (Ca), dan
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur-unsur tersebut
meliputi karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), fosfor (P),
kalium (K), nitrogen (N), sulfur (S), kalsium (Ca), dan
magnesium (Mg).
2). Mikronutrien (unsur mikro),
merupakan unur-unsur mineral
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Elemen-elemen tersebut
meliputi besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), molybdenum
(Mo), seng (Zn), tembaga (Cu), dan klor (Cl).
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Elemen-elemen tersebut
meliputi besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), molybdenum
(Mo), seng (Zn), tembaga (Cu), dan klor (Cl).
Tumbuhan yang
kekurangan nutrien dapat mengalami defisiensi. Defisiensi dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat jika berkelanjutan akan menyebabkan
kematian.Pada umumnya, tumbuhan mendapatkan nutrien dari dalam tanah.Akan
tetapi, ada pula tumbuhan yang mendapatkannya dari serangga yang terjerat di
perangkapnya.Tumbuhan jenis ini disebut insektivora seperti kantong semar (Nepenthes).
e)
Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu optimum bagi tumbuhan berkisar 10oC – 38oC. suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu optimum bagi tumbuhan berkisar 10oC – 38oC. suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
f)
Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat memeroleh energi untuk pertumbuhannya.
Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat memeroleh energi untuk pertumbuhannya.
g)
Nilai pH (Tingkat keasaman)
Nilai
pH yang dimaksud adalah pH tanah.Nilai pH dapat menentukan kemampuan tumbuhan
dalam mengambil unsur hara dari dalam tanah. Jika nilai pH tidak sesuai maka
tanaman akan dapat mengalami keracunan.
5.
HIPOTESIS
Hipotesis
mengenai penelitian ini adalah bahwa cahaya dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, yang di mana tumbuhan yang tidak terkena cahaya akan
jauh lebih cepat tumbuh dibandingkan tumbuhan yang cukup cahaya.
BAB
III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
1.
Alat:
a)
Dua buah polybag berukuran besar;
b)
Tanah;
c)
Air;
d)
Penggaris;
e)
Alat tulis.
2.
Bahan:
Bahan
yang digunakan enam biji jagung dengan ukuran dan berat yang hampir sama yang diletakkan
di polybag, yang di mana satu polybag berisi tiga biji jagung.
3.
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan:
~
Waktu: 30 Juli 2016 – 6 Agustus 2016 (7 Hari)
~ Tempat: Di rumah
~ Tempat: Di rumah
4.
Cara
Kerja Penelitian:
a) Sediakan
enam biji jagung yang memiliki ukuran dan berat yang hamper sama;
b) Sediakan
dua buah polybag yang berisi tanah dengan kualitas yang sama;
c) Letakkan
tiga biji jagung ke dalam setiap polybag;
d) Beri
label “A (Cukup Cahaya)” untuk polybag yang akan diletakkan di tempat terang,
dan label “B (Gelap)” untuk polybag yang akan diletakkan di tempat gelap;
e) Siramlah
jagung setiap hari (pagi & sore hari);
f) Ukur
dan amati pertumbuhan dan perkembangan jagung setiap harinya.
6.
Cara
Pengambilan Data:
Data
diambil setiap pukul 17.30-18.40 WITA dengan memberi tanda berupa nomor (1, 2,
dan 3) pada setiap biji jagung agar tidak rancu.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
TEMPAT
TERANG
a) Tabel
Pertumbuhan
Hari Ke-
|
Pertumbuhan
(cm)
|
||
I
|
II
|
III
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0
|
0
|
0
|
4
|
0
|
0
|
0
|
5
|
0
|
0
|
0
|
6
|
0
|
4,7
|
0
|
7
|
0
|
8
|
0
|
b) Tabel
Perkembangan
Hari Ke-
|
Perkembangan
|
1
|
-
|
2
|
-
|
3
|
-
|
4
|
-
|
5
|
-
|
6
|
Jagung mulai
tumbuh dengan daun yang berwarna hijau dan menggulung
|
7
|
Jagung bertambah
tinggi dan daun mulai terlihat jumlahnya
|
2.
TEMPAT
GELAP
a) Tabel
Pertumbuhan
Hari Ke-
|
Pertumbuhan
(cm)
|
||
I
|
II
|
III
|
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
3
|
3,5
|
0
|
0
|
4
|
5,5
|
3,5
|
0
|
5
|
9,3
|
5,6
|
0,5
|
6
|
13,5
|
9,3
|
1,3
|
7
|
19
|
13,7
|
4
|
b) Tabel
Perkembangan
Hari Ke-
|
Perkembangan
|
1
|
-
|
2
|
-
|
3
|
Jagung mulai
tumbuh namun dengan warna daun yang hijau muda dan masih belum membelah
|
4
|
Jagung
bertambah tinggi dengan warna daun yang sama dan daun mulai sedikit membelah
|
5
|
Jagung
bertambah tinggi dengan warna daun yang semakin memudar dan daun mulai
terlihat menggulung
|
6
|
Jagung semakin
tinggi dan daun sudah terlihat jumlahnya
|
7
|
Jagung semakin
tinggi namun terlihat semakin layu dari sebelumnya
|
3.
ANALSIS
Berdasarkan table pengamatan di atas, diperoleh:
∑Tinggi Tanaman Tempat terang/7 = 12,7/7 = 1,814 cm
∑Tinggi Tanaman Tempat gelap/7 = 88,7/7 = 12,671 cm
Berdasarkan table pengamatan di atas, diperoleh:
∑Tinggi Tanaman Tempat terang/7 = 12,7/7 = 1,814 cm
∑Tinggi Tanaman Tempat gelap/7 = 88,7/7 = 12,671 cm
BAB
V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari
hasil penelitian pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji jagung, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat memengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jika tanaman terkena cahaya yang
cukup maka tanaman akan tumbuh dengan baik, segar, dan terlihat cukup akan klorofil.
Namun tanaman yang terkena cahaya memiliki pertambahan tinggi yang lambat.
Sedangkan jika tanaman tidak terkena cahaya maka tanaman akan tumbuh dan
bertambah tinggi dengan cepat, namun dengan kondisi yang lebih layu atau tidak
segar dan kurang akan klorofil.Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dari
penelitian ini adalah benar.
DAFTAR
PUSTAKA
http://prabowogetto.blogspot.com/2010/02/laporan-pengaruh-cahaya-matahari.html
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap-pertumbuhan-tumbuhan/
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html
1 Comments
Mantap jiwa kak
ReplyDelete