Ad Code

Responsive Advertisement

CONTOH SEJARAH BERSIFAT DIAKRONIK SERTA PENJELASANNYA

CONTOH SEJARAH BERSIFAT DIAKRONIK SERTA PENJELASANNYA

     Sejarah sebenarnya ada yang bersifat diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi, dan periodisasi. Namun kali ini saya hanya akan membahas sejarah bersifat diakronik saja.

     Sejarah secara diakronik artinya memanjang dalam waktu atau dengan kata lain suatu peristiwa yang terjadi di tempat tertentu dari waktu yang “A” hingga waktu yang “B”.

 Berikut contoh serta penjelasan sejarah bersifat diakronik:

1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo (1911-1920).

     Peristiwa penting yang terjadi:
a. Berdirinya Sarekat Dagang Islam di Solo pada tahun 1911 oleh H.Samanhudi.
b.
Pada kongres Sarekat Islam di Yogayakarta pada tahun 1914, HOS
    Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Sarekat Islam.
c. Munculnya aliran revolusioner sosialistis yang di pimpin oleh Semaun sebelum
    Kongres Sarekat Islam Kedua pada tahun 1917.
d. Pada Kongres Sarekat Islam Ketiga tahun 1918 di Surabaya, pengaruh Sarekat
    Islam semakin meluas.
e. Pada Kongres Sarekat Islam keempat tahun 1919, Sarekat Islam memperhatikan
    gerakan buruh dan Sarekat sekerja karena hal ini dapat memperkuat kedudukan
    partai dalam menghadapi pemerintahan kolonial.
f. Pada Kongres Sarekat Islam kelima tahun1921, Semaun melancarkan kritik
    terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan perpecahan.
g. Pada Kongres Luar Biasa Central Sarekat Islam tahun 1921 mengeluarkan
    ketetapan aturan disiplin partai.
h. Pada Kongres Sarekat Islam ketujuh tahun 1923, di Madiun diputuskan bahwa
    Central Sarekat Islam digantikan menjadi Partai Sarekat Islam.
i. Antara tahun 1911-1923 Sarekat Islam menempuh garis perjuangan parlementer
   dan evolusioner.
j. Pada Kongres Partai Sarekat Islam tahun 1927 berubah nama menjadi Partai
   Sarekat Islam Indonesia, dan menegaskan bahwa tujuan perjuangan adalah
   mencapai kemerdekaan nasional berdasarkan agama islam.


2. Perang Diponegoro (1825-1830).

     Peristiwa penting yang terjadi:
a. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana
    transportasi dan militer di Yogyakarta.
b. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
c. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
d. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
e. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
f.  Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.


3. Perang Pattimura (1817).

     Peristiwa penting yang terjadi:
a. Tanggal 14 mei 1817 rakyat maluku bersumpah untuk melawan pemerintahan
    kolonial dan merebut Benteng Durstede di bawah pimpinan Pattimura.
b. Residen Uitenbroek di Haruku mendatangkan bala bantuan Inggris dengan kapal
    Zwaluw.
c. Rakyat Maluku menyerah pada tahun 10 november 1817 setelah pimpinannya
    Kapiten Paulus Tiahahu dan putrinya Kristina Martha Tiahahu.
d. Kapiten Pattimura ditangkap pada tanggal 12 november 1817 dan akhirnya diberi
    hukuman mati Niuew Victoria di Ambon.


4. Perang Padri (1821-1837).

     Peristiwa penting yang terjadi:
a. Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian
    perdamaian pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara
    Belanda ditarik ke Jawa.
b. Pada tahun 1834
belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat
    pertahanan kaum padri di bonjol.
c. Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke
    Minahasa hingga wafatnya.


5. Perang Aceh (1873-1904).

     Peristiwa penting yang terjadi:
a. Tanggal 26 maret 1873 Belanda menyatakan perang terhadap Aceh.
b. Pada 8 april 1873 Belanda mendarat di Pantai Ceureumen di bawah pimpinan Johan
    Harmen Rudolf  Kohler.
c. Perang aceh pertama pada tahun 1873-1874 dipimpin oleh Panglima Polim dan
    Sultan Mahmud Syah.
d. Kohler tewas pada tanggal 14 april 1873.
e. Perang aceh kedua pada tahun 1874-1880 di bawah Jendral Van Swieten,
    Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan pada  26 januari 1874.
f. Tanggal 31 januari 1874 Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh aceh
    menjadi bagian dari kerajaan Belanda.
g. Perang ketiga tahun 1881-1896 perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan
    perang fi sabilillah.
h. Pada 1892 dan 1893 Belanda dinyatakan gagal dalam merebut Aceh pada
    1898-1904.



Sekian artikel saya kali ini, semoga dapat bermanfaat!
Jangan lupa tinggalkan komentar ya...!
  



Reactions

Post a Comment

8 Comments